Konon katanya menurut ilmuwan Sirius dapat dilihat hampir di semua tempat
di permukaan bumi kecuali oleh orang-orang yang tinggal pada lintang di atas
73,284° LU. Saat terbaik untuk dapat melihat bintang ini adalah sekitar tanggal
1 Januari, dimana dia mencapai meridian pada tengah malam.
Pada kondisi yang sesuai, Sirius dapat dilihat dengan mata telanjang saat
Matahari masih berada di atas horison. Ketika berada di atas kepala, bintang
ini dapat dilihat pada kondisi cuaca sangat bersih, asalkan pengamat berada di
tempat yang tinggi.
Nama Sirius berasal dari bahasa Yunani, yaitu Seirios, yang berarti
'menyala-nyala' atau 'amat panas'. Dalam Al
Qur'an bintang ini dinamakan As-Syi'ra. Sesuai dengan firman
Allah SWT dalam surat An
Najm ayat 49
Artinya: dan sesungguhnya Dia-lah Tuhan (yang memiliki) bintang
Syi'ra, (QS. An Najm, 53 : 49)
Bintang ini juga dikenal sebagai 'bintang anjing' karena merupakan bintang yang
paling terang di Rasi 'Anjing Besar'. Sebenarnya bintang Sirius atau Syi'ra ini
terdiri dari dua buah bintang, yaitu bintang Sirius A dan Sirius B. Sirius A
memiliki diameter kira-kira 2 kali diameter matahari, sedangkan Sirius B
memiliki diameter yang hampir sama dengan diameter bumi
Dalam bukunya Harun Yahya penjelasan
tentang bintang Syi'ra adalah sebagai berikut:
Bintang
Sirius [Syi’ra] muncul di Surat An Najm (yang berarti “bintang”). Bintang ganda
yang membentuk bintang Sirius ini saling mendekat dengan sumbu kedua bintang
itu yang berbentuk busur setiap 49,9 tahun sekali. Peristiwa alam tentang
bintang ini diisyaratkan dalam ayat ke-9 dan ke-49 dari Surat An Najm.
Artinya: sehingga jaraknya (sekitar) dua busur panah atau lebih dekat lagi.
(QS. An Najm, 53 : 9)
Ketika
pengertian-pengertian tertentu yang disebutkan dalam Al Qur’an dikaji
berdasarkan penemuan-penemuan ilmiah abad ke-21, kita akan mendapati diri kita
tercerahkan dengan lebih banyak keajaiban Al Qur’an. Salah satunya adalah
bintang Sirius (Syi’ra), yang disebut dalam surat An Najm ayat ke-49:
… dan
bahwasanya Dialah Tuhan (yang memiliki) bintang Syi’ra (QS. An Najm, 53: 49)
Kenyataan
bahwa kata Arab “syi’raa,” yang merupakan padanan kata bintang Sirius, muncul
hanya di Surat An Najm (yang hanya berarti “bintang”) ayat ke-49 secara khusus
sangatlah menarik. Sebab, dengan mempertimbangkan ketidakteraturan dalam pergerakan
bintang Sirius, yakni bintang paling terang di langit malam hari, sebagai titik
awal, para ilmuwan menemukan bahwa ini adalah sebuah bintang ganda. Sirius
sesungguhnya adalah sepasang dua bintang, yang dikenal sebagai Sirius A dan
Sirius B. Yang lebih besar adalah Sirius A, yang juga lebih dekat ke Bumi dan
bintang paling terang yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Tapi Sirus B
tidak dapat dilihat tanpa teropong.
Bintang
ganda Sirius beredar dengan lintasan berbentuk bulat telur mengelilingi satu sama
lain. Masa edar Sirius A dan B mengelilingi titik pusat gravitasi mereka yang
sama adalah 49,9 tahun. Angka ilmiah ini kini diterima secara bulat oleh
jurusan astronomi di universitas Harvard, Ottawa dan Leicester.
Sirius,
bintang yang paling terang, sebenarnya adalah bintang kembar… Peredarannya
berlangsung selama 49,9 tahun.
Sebagaimana
diketahui, bintang Sirius-A dan Sirius-B beredar mengelilingi satu sama lain
melintasi sebuah busur ganda setiap 49,9 tahun.
Hal yang
perlu diperhatikan di sini adalah garis edar ganda berbentuk busur dari dua
bintang tersebut yang mengitari satu sama lain.
Namun,
kenyataan ilmiah ini, yang ketelitiannya hanya dapat diketahui di akhir abad
ke-20, secara menakjubkan telah diisyaratkan dalam Al Qur’an 1.400 tahun lalu.
Ketika ayat ke-49 dan ke-9 dari surat An Najm dibaca secara bersama, keajaiban
ini menjadi nyata:
dan
bahwasanya Dialah Tuhan (yang memiliki) bintang Syi’ra (QS. An Najm, 53: 49)
maka jadilah
dia dekat dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi). (QS. An Najm, 53: 9)
Penjelasan dalam
Surat An Najm ayat ke-9 tersebut mungkin pula menggambarkan bagaimana kedua
bintang ini saling mendekat dalam peredaran mereka. (Wallaahu a’lam). Fakta ilmiah
ini, yang tak seorang pun dapat memahami di masa pewahyuan Al Qur’an, sekali
lagi membuktikan bahwa Al Qur’an adalah firman Allah Yang Mahakuasa. www.harunyahya.com
Subhanallah,
demikian salah satu makhluk ciptaan Allah. Allah telah mengabadikannya dalam Al
Quranul Karim agar kita sebagai manusia semakin sadar bahwa Allah itu MahaKuasa
dan MahaKuasa terhadap segala sesuatu. Masih banyak makhluk-makhluk ciptaan
Allah lainnya yang semuanya menjadi bukti bahwa Allah MahaSempurna.
Dan tidaklah Kami bermain-main Menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada
di antara keduanya. Tidaklah Kami Ciptakan keduanya melainkan dengan hak
(benar), tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. (QS. Ad Dukhan, 44 : 38-39)